Hari kedua (ketiga) di Hainan! Hari kedua ini aku dan rombongan akan mengunjungi beberapa tempat lagi di Hainan, salah satu yang menjadi andalan adalah Nanshan Buddhist Culture Park, dimana terdapat patung Dewi Kwan Im tertinggi di dunia dengan tinggi mencapai 108 meter.
Dadong Sea
Pagi ini, sesudah sarapan dan bersiap-siap, bus wisata yang kami tumpangi bergerak menuju Nanshan Buddhist Culture Park. Namun sebelum menuju kesana, kami pertama kali bergerak menuju Dadong Sea, sebuah pantai di sebelah Selatan Hainan.
Sesampainya di Dadong Sea, ternyata…. pantainya biasa saja, memang bersih, dan cukup banyak pengunjung kala itu, namun pemandangannya (menurutku) biasa saja, seperti pantai kebanyakan, lebih bagus pantai-pantai di Indonesia seperti di daerah Belitung atau Lombok. Namun uniknya, di Dadong Sea inilah kita bisa menemukan turis-turis dari Eropa, terutama dari Rusia.
Nanshan Buddhist Culture Park

Selesai menikmati pemandangan pantai, kami kembali ke bus wisata yang akan membawa kami menuju Nanshan Buddhist Culture Park. Terletak di Sanya, Hainan, Nanshan Buddhist Culture Park inilah tempat berdirinya sebuah patung Dewi Kwan Im setinggi 108 meter. Area ini sendiri di bangun pada tahun 1988 untuk memperingati 2000 tahun berkembangnya ajaran Buddha di Cina.
Oh ya, area ini juga di klasifikasikan sebagai area dengan level AAAAA. Di Hainan, tempat wisata dengan level AAAAA merupakan tanda bukti bahwa tempat wisata tersebut adalah tempat wisata paling penting dan paling bagus yang ada disana. Memang, Nanshan Buddhism Cultural Park ini terlihat sangat terawat dan juga bersih.
Patung Dewi Kwan Im disaini, yang juga biasa di sebut Guan Yin of The South Sea, terdiri dari 3 patung Dewi Kwan Im yang menghadap ketiga arah yang berbeda, sedangkan di bawah kakinya adalah sebuah kuil/vihara. Jika ingin naik ke atas, pengunjung dapat menggunakan lift yang terdapat di dalam kuil, namun antriannya yang panjang mengurungkan niatku untuk naik.
Oh ya, untuk menuju Patung Dewi Kwan Im ini dari pintu masuk cukup jauh (maklum saja, area ini memiliki luasan sekitar 4 hektar), jadi disediakan transportasi menuju Patung Dewi Kwan Im dengan tarif Rp 30.000,- untuk pulang pergi.


Cukup lama kami menghabiskan waktu disana, karena memang tempatnya bagus, dan kebetulan cuacanya juga sangat cerah, sehingga bagus untuk berfoto. Namun karena hari sudah semakin sore, kami pun melanjutkan perjalanan kembali menuju kota Sanya, rencananya kami akan naik perahu di malam hari untuk melihat keindahan kota Sanya di malam hari.
Malam Hari di Sanya

Malam hari di Sanya, kami memutuskan untuk naik kapal cruise. Dengan biaya sekitar 230 Yuan seorang (sekitar Rp 460.000,-), kapal cruise ini menawarkan pemandangan malam kota Sanya yang dihiasi dengan permainan lampu-lampu gedung-gedung di Sanya. Bahkan ada replika Dubai yang bisa kita lihat dari kapal ini. Maka dari itu, meskipun agak mahal, aku menyarankan agar pembaca yang ingin ke Hainan untuk tetap ikut kapal cruise ini.

Kapal Cruise ini juga menyediakan restauran bagi penumpang yang ingin menyantap makanan, namun kami memilih untuk menikmati pemandangan dari atas kapal saja. Oh ya, jika naik kapal ini, lebih baik naik sampai dek paling atas, agar pemandangannya terlihat jelas.
Sekitar 1 jam kami berlayar melihat pemandangan malam kota Sanya, kemudian kami dibawa kembali ke pelabuhan untuk menuju kembali ke kota. Karena masih ada waktu, kamipun menikmati suasana malam kota Sanya di salah satu pusat perbelanjaan di Sanya, namun karena tidak ingin berbelanja, aku dan orang tuaku memilih untuk mengelilingi area di sekitar pusat perbelanjaan, melihat-lihat suasana kota Sanya di malam hari.
Sekitar jam 9 malam, kami kembali di jemput oleh bus wisata yang kami tumpangi. Setelah memastikan semua penumpang lengkap, bus kami kembali melaju, membawa kami menuju tempat peristirahatan kami selama di Kota Sanya, Hainan. Hari kedua (ketiga) kami di Hainan pun berakhir.