“Have you ever heard of Sumba?” atau bisa diartikan, pernah mendengar Sumba? Pulau Sumba adalah sebuah pulau yang masuk ke dalam provinsi Nusa Tenggara Timur dan beberapa tahun terakhir mulai menarik para wisatawan dari dalam negeri. Apa sih yang ditawarkan oleh Sumba ini?

Tambolaka, Sumba Barat

Perjalanan saya kali ini dilakukan bersama dengan kedua orang tua saya. Kami memilih menggunakan jasa “open trip” dari Indonesiabucketlist, jadi kami bergabung dengan 3 orang lagi, membentuk 1 grup berisi 6 orang (7 orang dengan pemandu). Mengawali perjalanan pada 10 Oktober 2018 dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, kami menempuh penerbangan kurang lebih 1 jam menuju Bandar Udara Tambolaka,  Sumba Barat. Sebagai informasi, Bandar Udara Tambolaka ini adalah Bandar Udara Kelas 3 peninggalan Jepang dari tahun 1945. Memiliki landasan pacu sepanjang 1600 m pada tahun 2005, bandar udara ini sekarang memiliki landasan pacu sepanjang 2300 m dan lebar 45 m dan dapat menampung pesawat jenis Boeing 737-800. Namun hanya ada 3 maskapai yang terbang ke Tambolaka, yaitu Garuda Indonesia, TransNusa Air Service dan Wings Air.

Sesampainya di Tambolaka, kami langsung disambut oleh udara panas dan cahaya matahari yang sangat terik. Turun dari pesawat (Tambolaka Airport surprisingly pretty decent, dan juga bersih!), kami langsung menuju terminal kedatangan untuk mengambil bagasi dan juga bertemu dengan pemandu kami untuk 4 hari ke depan.

Bukit Lendo Ngara

Tujuan pertama kami di Sumba (dan satu-satunya untuk hari pertama) adalah Bukit Lendo Ngara. Tidak jauh dari bandara, Lendo Ngara (atau biasa disebut bukit LDR sebagaimana dikatakan oleh pemandu kami) menawarkan pemandangan berupa perbukitan dan padang rumput yang sangat luas dan enak dipandang mata, sayangnya hamparan rumput luas tersebut sudah kering dan tidak lagi berwarna hijau, namun suasananya masih pas kok untuk mengingat dan menerka-menerka sedang apa pasangan ldr-an masing-masing, bagi yang punya pasangan tentunya.

Setelah menghabiskan beberapa saat di Lendo Ngara, kami memutuskan untuk menuju kota Waikabubak untuk menuju tempat makan malam (tempat makan malam kami merupakan rumah makan bernama “Warungku”, look it up in Google, readers!). Ya, hari pertama memang kami hanya dijadwalkan untuk ke Lendo Ngara, karena ketika sampai di Tambolaka sudah cukup sore. Waikabubak sendiri adalah ibu kota Kab. Sumba Barat dan merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sumba setelah Waingapu, ibu kota Kab. Sumba Timur. Sampai di Waikabubak, kami langsung menuju tempat makan malam dan kemudian menuju penginapan. Kami beristirahat, mempersiapkan tenaga untuk hari kedua mengeksplorasi Sumba! See you readers on day two!