Hari kedua rombongan saya di Bali, kami mengunjungi beberapa tempat wisata, yaitu Pura Uluwatu, Pantai Dreamland, Pantai Pandawa dan Garuda Wisnu Kencana.
Sesudah mengisi perut kami, tepat pukul 09.00 WITA kami keluar dari hotel. Mobil sewaan membawa saya dan rombongan melewati jalanan di Bali menuju Pura Uluwatu, tujuan pertama kami pada hari kedua…
Pura Uluwatu
Terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Pura Uluwatu yang terletak di tepian (ulu) tebing batu (watu) yang menjorok ke arah laut, menyajikan pemandangan yang indah.

Pemandangan inilah yang menjadi daya tarik bagi para turis, baik turis lokal maupun turis mancanegara untuk datang ke Uluwatu, namun bagi anda yang berencana untuk mengunjungi Pura Uluwatu, pastikan tidak mengenakan kacamata, atau barang-barang apapun yang mudah diambil, karena ada sekelompok monyet yang juga tinggal di lokasi ini. Monyet-monyet inipun berbeda dengan monyet-monyet yang ada di Alas Kedaton, jika monyet-monyet di Alas Kedaton cukup jinak, maka monyet-monyet yang ada di Uluwatu terkenal suka mengambil barang-barang yang dikenakan atau dibawa oleh turis-turis.
Di Uluwatu juga terdapat ampitheater yang digunakan untuk menampilkan Tarian Kecak bagi para turis. Tarian Kecak di Uluwatu ditampilkan setiap hari pada pukul 18.00-19.00 WITA. Pemandu wisata kami mengatakan bahwa Tarian Kecak di Uluwatu sangat bagus, karena selain tariannya, kita juga bisa menikmati pemandangan sunset dari ampitheater tersebut.
Pantai Dreamland
Usai mengunjungi Pura Uluwatu, saya dan rombongan beranjak menuju wisata pantai. Pantai pertama yang kami tuju adalah Pantai Dreamland, terletak di daerah Pecatu, Bali Selatan.

Untuk mencapai pantai ini, anda harus masuk kawasan Kuta Golf Link Resort, namun bagi anda yang membawa mobil hanya bisa sampai area parkiran, selanjutnya anda harus naik shuttle bus yang disediakan untuk mencapai Pantai Dreamland, tenang saja, shuttle busnya gratis, tapi bagi anda yang mau menyumbang, disediakan kotak sumbangan didalam shuttle bus tersebut, sedangkan bagi anda penunggang kuda besi, didekat pintu masuk pantai disediakan parkiran khusus motor.

Pantai Dreamland terkenal sebagai tujuan para turis yang ingin berselancar atau sekedar berjemur, jika anda berkesempatan mengunjungi pantai ini, maka akan banyak turis-turis asing yang membawa papan selancar ketempat ini. Meskipun tidak luas, namun pemandangan di pantai ini cukup indah, saya pun menikmati langit biru dan panas matahari yang disajikan oleh pantai ini.
Pantai Pandawa
Perjalanan kami berikutnya kembali menuju wisata pantai, setelah beristirahat sejenak dan mengisi perut kami yang mulai keroncongan, kami langsung menuju destinasi wisata yang juga sudah terkenal, Pantai Pandawa.
Sesaat sebelum masuk ke pantai Pandawa, anda bisa berfoto dengan figur tokoh-tokoh Pandawa Lima, seperti Bima, Arjuna dan kembar Nakula dan Sadewa.

Sama seperti pantai lainnya, Pantai Pandawa menawarkan hal-hal yang juga banyak ditawarkan pantai lain, pasir, air laut dan juga panas matahari serta pemandangan indah, namun tetap saja, rasanya sangat menyegarkan ke pantai ini. Berbeda dengan Pantai Dreamland yang terlihat kecil, pantai Pandawa menyajikan pemandangan sejauh mata anda sanggup memandang.

Puas memandangi Pantai Pandawa, akhirnya kami menuju tujuan terakhir kami, yaitu Garuda Wisnu Kencana, untuk melihat Tari Kecak yang ditampilkan disana.

Sampai di GWK, kami langsung melihat patung dari Dewa Wisnu, salah satu Dewa dalam ajaran agama Hindu. Banyak turis yang menjadikan patung Dewa Wisnu ini sebagai latar belakang untuk berfoto.

Berjalan sedikit menuju area Garuda, di sana dipajang bagian kepala dari Garuda, kendaraan Dewa Wisnu.

Sebenarnya, bagian Dewa Wisnu dan Garuda yang dipajang di area Garuda Wisnu Kencana tersebut adalah bagian dari patung besar yang masih dalam proses konstruksi. Disebutkan jika sudah selesai, maka patung ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, namun entah mengapa pembangunannya sudah lama tidak kunjung selesai.

Dari area Garuda ini juga kita akan disajikan dengan pemandangan tebing-tebing batu, kebetulan pada saat saya berkunjung kesana, sedang ada pentas Joged Bumbung salah satu Tarian Tradisional Bali.

Usai dengan Joged Bumbung, akhirnya dimulailah Tari Kecak, pentas yang sudah saya tunggu-tunggu, karena baru kali ini saya akan menyaksiakan Tari Kecak secara langsung. Tari Kecak yang dibawakan pada sore hari itu bertemakan Garuda Wisnu Kencana. Dari Pamflet yang dibagikan , tari Kecak ini menceritakan kisah Garuda yang ingin membebaskan ibunya dan mencari Tirta Amerta hingga pada akhirnya Garuda dipilih untuk menjadi kendaraan Dewa Wisnu.
Sayangnya, pada saat pementasan ada sekelompok turis asing yang mungkin tidak paham dengan tarian ini sehingga mereka sibuk sendiri dan cukup mengganggu pengunjung yang lain, untungnya di tengah-tengah tarian, mereka bergegas pergi.

Tari Kecak pada sore itu akhirnya di tutup dengan adanya pementasan Tari Sakral Sanghyang Jaran, tarian sakral yang dibawakan dua orang penari pria yang menaiki kuda-kudaan dan menginjak-injak bara api, mama saya pun berkata bahwa dua orang penari tersebut benar-benar dirasuki oleh roh yang membuatnya kebal terhadap bara api tersebut.

Setelah pementasan selesai, sebenarnya anda bisa berfoto dengan para penari, namun melihat ramainya para pengunjung yang ingin berfoto, saya dan rombongan akhirnya melangkahkan kaki menuju pintu keluar dan bergegas menuju mobil, perut kami sudah lapar rupanya…
Mobil pun melaju menyusuri jalanan Bali menuju Jimbaran, tempat kami menutup hari kedua kami di Bali, dengan makan malam di pinggir pantai…Angin yang cukup kencang membuat saya khawatir akan mama saya, soalnya mama saya gampang masuk angin, duh…

[…] ke Pulau Dewata Bali : Destinasi Wisata yang tak Pernah Kehilangan Daya Tariknya-Day 1 dan Berkunjung ke Pulau Dewata Bali : Destinasi Wisata yang tak Pernah Kehilangan Daya Tariknya-Day 2) Puri Saren Agung terletak di tengah pemukiman sehingga tidak ada langit biru dan laut untuk […]
LikeLike